Sabtu, 07 September 2013





Ketika menghidupkan komputer, pasti dilayar ada tulisan yang menunjukkan pengecekkan memori RAM, processor, dan VGA. Kemudian dilanjutkan dengan pengecekkan perangkat I/O (input dan output). Tulisan tersebut merupakan hasil analisis POST atau singkatannya Power On Self Test yang artinya pengecekkan komputer ketika dihidupkan. Tulisan itu biasanya bisa dilihat pada komputer yang motherboardnya versi dulu. Tetapi jika motherboardnya masih baru atau yang zaman sekarang, tulisan itu jarang ditampilkan karena terhalang oleh logo motherboard yang sedang dipakai.

Mengapa POST perlu dilakukan? Karena komputer harus melakukan pengetesan hardware dahulu sebelum komputer masuk ke OS. Seandainya POST tidak ada maka kita akan bingung apakah hardware-hardware kita dalam keadaan baik atau rusak? Untuk tahap-tahap POST sendiri yaitu:
  1. Tes PSU (Ditandai dengan lampu power hidup, dan kipas pendingin power supply menyala)
  2. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal “Power Boot” yang dihasilkan oleh PSU jika dalam kondisi baik. Kemudian CPU melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS.
  3. Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. Di dalam BIOS terpadat program yang berisikan instruksi POST.
  4. Penglistrikan terhadap CMOS. Program POST diawali dengan membaca data SETUP pada CMOS.
  5. Melakukan terhadap CPU, timer, kendali memori, Memory BUS, dan Memory Module.
  6. Membaca memori sebesar 16KB untuk keperluan ROM BIOS menyimpan kode POST.
  7. Pengecekkan I/O Controller dan BUS Controller.]
Jika tahap-tahap pengecekkan diatas berhasil diselesaikan dan tidak ada masalah maka komputer anda dalam keadaan sehat. Jika ada tulisan error atau ada tanda bunyi “beep” maka komputer anda ada maslah. Untuk POST error code biasanya terdapat tulisan nomor kode error seperti:
  1. 100 to 199 - System boards
  2. 200 to 299 – Memory
  3. 300 to 399 – Keyboard
  4. 400 to 499 - Monochrome display
  5. 500 to 599 - Color/graphics display
  6. 600 to 699 - Floppy-disk drive or adapter
  7. 700 to 799 - Math coprocessor
  8. 900 to 999 - Parallel printer port
  9. 1000 to 1099 - Alternate printer adapter
  10. 1100 to 1299 - Asynchronous communication device, adapter, or port
  11. 1300 to 1399 - Game port
  12. 1400 to 1499 - Color/graphics printer
  13. 1500 to 1599 - Synchronous communication device, adapter, or port
  14. 1700 to 1799 - Hard drive and/or adapter
  15. 1800 to 1899 - Expansion unit (XT)
  16. 2000 to 2199 - Bisynchronous communication adapter
  17. 2400 to 2599 - EGA system-board video (MCA)
  18. 3000 to 3199 - LAN adapter
  19. 4800 to 4999 - Internal modem
  20. 7000 to 7099 - Phoenix BIOS chips
  21. 7300 to 7399 - 3.5-inch disk drive
  22. 8900 to 8999 - MIDI adapter
  23. 11200 to 11299 - SCSI adapter
  24. 21000 to 21099 - SCSI fixed disk and controller
  25. 21500 to 21599 - SCSI CD-ROM system
Dan untuk “beep” error code maksudnya ketika komputer bermasalah maka akan ada bunyi beep pada komputer anda. Bunyi beep dan penyebabnya bisa berbeda-beda tergantung merek BIOS yang digunakan. Untuk bios AWARD BIOS:
NO
Gejala
Diagnotis
1
1 bip pendek
PC dalam keadaan baik
2
1 bib panjang
Permasalahan di memori
3
1 bib panjang, 2 bip pendek
Kerusakan di modul DRAM Paritie
4
1 bib panjang, 3 bip pendek
Kerusakan di bagian VGA
5
Bib terus menerus
Kerusakan di modul memori atau memori video

Dan untuk AMI BIOS:
NO
Gejala
Diagnotis
1
1 bip pendek
DRAM gagal merefresh
2
2 bip pendek
Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Paritie
3
3 bip pendek
BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama
4
4 bip pendek
Timer pada sistem gagal bekerja
5
5 bip pendek
Motherboard tidak dapat menjalankan Processor
6
6 bip pendek
Controller pada keyboard error
7
7 bip pendek
Video Mode error
8
8 bip pendek
Tes memori VGA gagal
9
9 bip pendek
Checksum error
10
10 bip pendek
CMOS Shutdows Read Write mengalami error
11
11 bip pendek
Cache memori error
12
1 bip panjang, 3 bip pendek
Konfessional/Extended Memory rusak
13
1 bip panjang, 8 bip pendek
Tes tampilan gambar gagal

Untuk yang 1 bip panjang, 8 bip pendek maksudnya tampilan tidak bisa muncul pada layar. Penyebabnya pun bisa beragam.
  1. Bisa akibat memori RAM error.
  2. Jika VGA yang digunakan tambahan atau slot PCI, AGP, atau PCI-e bisa jadi chipsetnya bermasalah.
  3. Adanya masalah dengan ROM yang berisi program POST.
  4. Atau kemungkinan procesor anda bermasalah.
  5. Dan juga chipset Northbridge bermasalah.



0 komentar:

Posting Komentar